Minggu, 08 Desember 2013

Tidak Terlambat



Jika beberapa teman saya dapat menyelesaikan skripsi selama satu semester, tidak demikian bagi saya. Ya, di fakultas psikologi tempat saya kuliah, mengerjakan  skripsi itu minimal dua semester. Itupun kalau mengerjakannya benar dan tepat waktu, jika tidak maka harus diperpanjang hingga semester ketiga, keempat dan seterusnya. 
Memang lulus dari fakultas saya ini terkenal sulit, mengingat psikologi itu bukanlah ilmu pasti tetapi mempelajari perilaku manusia dengan segala keunikan dan kompleksitasnya.  Itu juga yang terjadi denganku, dimana ketika itu sudah semester yang kedua saya mengambil skripsi dan sesuai bimbingan-bimbingan yang telah kulalui saya sudah mencapai bab yang terakhir. Hanya yang menjadi masalah utamanya ialah dalam skripsi setiap mahasiswa mendapat dua dosen sebagai dosen pembimbing. Sementara kedua dosen pembimbing saya seringkali berbeda pendapat. Yang satu mengatakan begini, satu lagi mengatakan begitu, bahkan seringnya benar-benar bertolak belakang. Hmm lengkaplah kesulitan mengerjakan skripsi ini.
Ketika itu saya mengetahui sudah masuk minggu yang terakhir untuk pengumpulan skripsi jika akan mengajukan sidang dalam semester tersebut. Namun kedua dosen pembimibing saya masih saling memberi masukan yang berbeda. Bahkan oleh seorang dosen pembimbing, skripsi saya dilihat-lihat kembali pada bab-bab sebelumnya dan ia mengatakan masih banyak kesalahan. Saya pun tertunduk lesu dan mengurungkan niat untuk mengajukan sidang. Dengan lemas saya keluar ruangan dosen tersebut dan bersiap-siap untuk mengambil satu semester lagi.
Di depan ruang dosen itu saya sempat mengobrol dengan seorang teman saya. Ia pun menanyakan keadaan skripsi saya. Dengan tidak bersemangat saya pun menceritakannya. Belum selesai saya bercerita, teman saya memotong dan mengatakan bahwa waktu pengajuan sidah skripsi baru saja diumumkan diperpanjang dua minggu lagi. Mendengar kabar ini, saya pun kembali bersemangat. Temanku bahkan mengatakan, coba tanyakan saja pada bagian pendaftaran sidang, dan ketika saya menanyakan informasi tersebut memang benar adanya. Saya pun berterima kasih pada teman saya tersebut. Walau ada keraguan dalam hati apakah dalam waktu dua minggu saya dapat menyelesaikan skripsi saya yang dianggap masih banyak salah tersebut.
Akhirnya tepat dua hari sebelum dua minggu ke depan, kedua dosen pembimging saya menyatakan skripsi saya dapat diajukan ke sidang. Terima kasih Tuhan Yesus, batinku. Entah mengapa juga ketika itu dosen pembimbing saya tidak lagi melihat bab-bab sebelumnya skripsi saya, padahal baru saja ia menyatakannya masih banyak salah. Sungguh jika saat itu saya bisa maju sidang dan tidak jadi memperpanjang semester berikutnya, semua itu adalah karena campur tangan dan penyertaanNya yang ajaib. Tuhan Yesus, Engkau sungguh baik, pertolonganMu tidak pernah terlambat. Haleluya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar