Jika ada Guiness World Records untuk usia pernikahan terpendek maka Britney Spears dan Jason Alexander lah orangnya. Bagaimana tidak usia pernikahan mereka hanya 55 jam saja! Dewasa ini memang perceraian semakin marak. Jika ketika dulu yang kerapkali dirundung berita perceraian hanyalah kalangan selebriti dan artis, namun saat ini mulai dari orang-orang yang kukenal, teman, kolega kantor, hingga saudara saya sendiri mengalami yang namanya perceraian ini.
Dengan alasan berbagai macam
penyebabnya, sedih rasanya ketika mendengar seseorang yang kukenal akhirnya
mengambil jalan perceraian sebagai akhir dari ikatan janji hidup bersama yang
dulu pernah diucapkan kepada pasangannya. Saya pun pernah menyaksikan sendiri
bagaimana bahtera pernikahan kedua orang tuaku di ambang perceraian. Tetapi Puji
Tuhan, kini kedua orang tuaku sudah dipulihkan.
Jika diperhatikan banyak kali
penyebab perceraian hanyalah dari persoalan kecil, atau dapat dikatakan bukan
karena sesuatu yang benar-benar fatal. Memang diakui ada juga perceraian yang
disebabkan hal mengerikan seperti kekerasan dalam rumah tangga, hingga keadaan
dari salah satu pasangan yang sudah tidak memungkinkan untuk hidup bersama
lagi.
Menariknya hampir setiap orang
memang ingin menikah, kecuali seseorang
yang mendapat panggilan khusus untuk selibat, itu lain perkara. Tidak sedikit
dari rekan saya pun yang merencanakan dan menargetkan untuk menikah di tahun
kesekian dengan segala alasan dan angan-angan impiannya. Ya, hal ini rasanya
sangat wajar bagi setiap orang yang belum menikah. Menariknya, dari
alasan-alasan yang saya dengar tersebut menyiratkan bahwa mereka akan hidup
bahagia ketika sudah menikah nanti. Bahkan ada seorang rekan saya yang
mengatakan dia beranggapan baru bisa bahagia jika ia memiliki pasangan.
Saya hanya ingin sedikit berbagi
pengalaman dari seorang teman yang menyatakan menikahlah karena Anda
berbahagia, dan jangan pernah merasa bahagia karena menikah. Walau nampaknya
nasehat ini terdengar sangat klasik, tapi sungguh membuat saya tertegun dan
merenung.
Betul sekali, ketika kita memang
sudah merasa bahagia dengan hidup kita maka ketika menikah yang ingin dilakukan
ialah berbagi kebahagiaan dengan pasangan. Dan alangkah lebih membahagiakan
lagi, jika keinginan saling berbagi ini
disertai komitmen untuk saling menjaga gairah kebahagiaan terus membara di hati
pasangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar